ibadah sabtu sunyi
Ibadah Sabtu Sunyi
Sudah Layakkah Aku?
Sabtu, 11 April 2020
Bacaan Injil : Matius 27:57-66
DASAR PEMIKIRAN
Di tengah hiruk pikuk kesibukan pekerjaan, seringkali kita lupa untuk sejenak berdiam dan berdoa dalam hening. Ditambah segala rutinitas pelayanan yang semakin hari semakin tawar saja. Kita menjadi kehilangan makna sesungguhnya dan cenderung terjebak pada sebuah perayaan-perayaan belaka.
Pada kesempatan kali ini mari kita bersama-sama kembali menghayati dan menyadari akan penderitaan dan kematian Tuhan Yesus. Penghayatan itu bisa melalui sebuah metode doa imajinatif.
Doa imajinatif merupakan salah satu metode doa yang diperkenalkan oleh Ignatius. Ignatius diyakinkan Tuhan berbicara melalui imajinasi seperti melalui iman dan pikiran kita. Dalam budaya Ignatian, berdoa dengan imajinasi disebut kontemplasi. Dalam praktiknya, kontemplasi adalah cara yang sangat aktif yang melibatkan pikiran dan hati sehingga mencampurkan antara pikiran dan perasaan. Sedangkan dalam tradisi kontemplasi lain, definisi dari kontemplasi sendiri adalah sebuah kegiatan untuk mengosongkan hati dan pikiran.
Kontemplasi Ignatian itu cocok terkhusus untuk merenungkan kitab Injil atau kisah-kisah narasi dalam Alkitab. Kita merenungkan tentang perikop dengan mengimajinasikan dan divisualisasikan di hadapan kita seperti menonton film. Oleh karena itu, kita perlu memerhatikan detilnya: seperti bunyi, bau, rasa, perasaan di situasi tertentu. Terjunkan diri Anda dalam cerita Dalam poin yang sama, tempatkan diri Anda pada peristiwa yang terjadi.
Kontemplasi sebuah Injil tidaklah sesederhana hanya mengingat setiap scene-nya atau hanya kembali ke masa dimana Injil berada. Melalui tindakan kontemplasi, Roh Kudus hadir dalam misteri Tuhan Yesus dengan cara yang berarti bagi Anda sekarang. Gunakan imajinasi Anda untuk menggali secara mendalam ke dalam cerita dimana Allah bisa berbicara dengan Anda secara personal, dengan cara membangkitkan Anda.
Jika Anda takut bahwa imajinasi Anda tidak Fokus dan justru Anda hanya tenggelam dalam pikiran dan imajinasi saja. Cara membedakan adalah bertanya pada diri apakah imajinasi ini membuat saya makin jauh dari Tuhan atau mendekat kepada Tuhan. Dapat juga Anda menanyakan pada diri sendiri, apakah imajinasi tersebut membawa pemulihan atau perusakan dari diri kita.
Lupakan sejenak segala pengetahuan tafsir Anda, dan bayangkan situasi kejadian dari kisah dalam Alkitab tersebut.
Lupakan sejenak segala pengetahuan tafsir Anda, dan bayangkan situasi kejadian dari kisah dalam Alkitab tersebut.
Mengapa dengan metode doa imajinatif?
Ada banyak metode doa yang dapat digunakan untuk “berko-munikasi dengan Tuhan”, agar kehidupan doa kita tidak monoton yang itu-itu saja. Bisa jadi metode ini merupakan metode yang sesuai untuk Anda.
Tujuan dari sesi ini:
1.Untuk mengalami kontemplasi Ignatian
2.Untuk membagikan apa yang kita alami satu dengan yang lain
3.Untuk melatih salah satu bentuk berdoa
Melalui ibadah sabtu sunyi kali ini kita akan menghayati dan merenungkan kembali sudah seberapa layak diri kita di hadapan Tuhan yang telah mati bagi kita. Biarlah cinta kasih dari Allah menaungi dan melayakkan kita dalam kehidupan kita. Selamat merenung dan berdoa.