Komisi Adiyuswo
Renungan Persekutuan Adiyuswa dengan Tema
Selamat beribadah, Tuhan Yesus memberkati.
Tim Musik
Keyboardist
1. Sdr. Tiko
Singer dan Pemandu Pujian
1. Bp. W. Kristiono
2. Ibu Rustini
3. Ibu Erminingsih
Edited by :
1. Sdr. Prastowocahyo K.
2. Sdr. Denny Irawan.
Dan untuk orang - orang lain sudah terlibat dan mendukung dalam setiap pelayanan ibadah di GKJ Mijen Semarang.
Facebook GKJ Mijen Semarang :https://www.facebook.com/gkjmijensmg/
Instagram GKJ Mijen Semarang : https://www.instagram.com/gkj_mijense...
Blog GKJ Mijen Semarag : https://gkjmijensemarang.blogspot.com/
Renungan Persekutuan Adiyuswa dengan Tema
Tim Musik
Pianis
1. Sdri. Elva
Singer dan Pemandu Pujian
1. Ibu Erminingsih
2. Ibu Cipta
3. Ibu Rustini
4. Ibu Elisabeth
Edited by :
1. Sdr. Prastowocahyo K.
2. Sdr. Denny Irawan.
Dan untuk orang - orang lain sudah terlibat dan mendukung dalam setiap pelayanan ibadah di GKJ Mijen Semarang.
Tuhan Yesus senantiasa memberkati.
Facebook GKJ Mijen Semarang :https://www.facebook.com/gkjmijensmg/
Instagram GKJ Mijen Semarang : https://www.instagram.com/gkj_mijense...
Blog GKJ Mijen Semarag : https://gkjmijensemarang.blogspot.com/
"Pandadaran Saking Gusti Allah"
dipimpin oleh : Bp. Yohanes Tohari
Tim Musik
Keyboardist
1. Sdr. Tiko
Singer dan Pemandu Pujian
1. Bp. W. Kristiono
2. Ibu Rustini
3. Ibu Erminingsih
Edited by :
1. Sdr. Prastowocahyo K.
2. Sdr. Denny Irawan.
Dan untuk orang - orang lain sudah terlibat dan mendukung dalam setiap pelayanan ibadah di GKJ Mijen Semarang.
Facebook GKJ Mijen Semarang :https://www.facebook.com/gkjmijensmg/
Instagram GKJ Mijen Semarang : https://www.instagram.com/gkj_mijense...
Blog GKJ Mijen Semarag : https://gkjmijensemarang.blogspot.com/
Renungan Persekutuan Adiyuswa dengan Tema
"Ewah - Ewahing Gesang"
oleh : Bp. Bambang S.M
Tim Musik
Pianis
1. Sdri. Elva
Singer dan Pemandu Pujian
1. Ibu Erminingsih
2. Ibu Cipta
3. Ibu Rustini
4. Ibu Elisabeth
Edited by :
1. Sdr. Prastowocahyo K.
2. Sdr. Denny Irawan.
Dan untuk orang - orang lain sudah terlibat dan mendukung dalam setiap pelayanan ibadah di GKJ Mijen Semarang.
Tuhan Yesus senantiasa memberkati.
Facebook GKJ Mijen Semarang :https://www.facebook.com/gkjmijensmg/
Instagram GKJ Mijen Semarang : https://www.instagram.com/gkj_mijense...
Blog GKJ Mijen Semarag : https://gkjmijensemarang.blogspot.com/
KASIH KARUNIA ALLAH BAGI
KEMANUSIAAN KITA
Bahan PA Lansia
Natal
Titus
2:11-14
Tujuan:
1. Peserta memahami makna
inkarnasi Yesus sebagai upaya Allah mewujudkan kasih.
2. Peserta mewujudkan kasih Allah
kepada sesama manusia secara adil dan beradab.
Pengantar
Allah hadir menyapa
umat-Nya dengan cara menjadi sama dengan manusia dalam rupa Yesus Kristus
(inkarnasi). Melalui Natal kita menghayati hal itu. Dalam Yesus, kita mengenal
ke-Allahan yang ramah menyapa dunia. Dengan kedatangan-Nya ke dunia,
pengharapan dinyatakan. Wajah kemanusiaan yang rusak dipulihkan supaya manusia
baradab dan berpengharapan. Pengharapan dalam Tuhan membawa umat senantiasa
optimis dalam hidup. Optimisme diwujudkan dalam hidup sehari-hari secara etis.
Sikap etis terwujud karena kesediaan belajar dari Allah, sesama dan alam.
Sebagai bangsa
Indonesia, kita harus optimis. Masa depan bangsa ini ada di tangan orang-orang
yang meyakini bahwa bangsa ini akan menjadi negeri hebat. Sebagai umat Kristen,
kita diminta-Nya hadir di tengah masyarakat dengan menebar kasih karunia Allah
serta meyakinkan bahwa optomisme itu harus selalu ada. Mungkin kita
bertanya,”Lha saya kan adiyuswa alias usia lanjut, mungkinkah dapat menebar
kasih karunia Allah dan optimisme?” Setiap orang bisa melakukan. Apalagi
adiyuswa yang memiliki pengalaman lebih banyak ketimbang yang muda-muda. Dengan
semangat keteladanan itulah kasih karunia Allah dan optimisme disebarkan ke
sebanyak mungkin orang supaya kemanusiaan kita dipulihkan.
Penjelasan Teks
Surat Paulus
kepada Titus berisi pembinaan bagi jemaat. Kepentingan dari surat ini adalah
untuk membina jemaat supaya hidup dalam rahmat Kristus. Hal ini terlihat dari
tuturan Paulus mengenai hal-hal yang harus dilakukan jemaat. Dengan mengikuti
nasihat Paulus, jemaat diharap menjadi umat yang setia kepada Kristus.
Dalam suratnya
kepada Titus, Paulus menyampaikan beberapa pokok penting. Pokok-pokok penting
itu antara lain, pertama: penugasan Titus di Kreta [1:5-16] di mana dalam tugasnya
Titus diminta Paulus agar menentukan penatua jemaat yang “bermutu” [ayat 5-9].
Tujuan penentuan penatua bermutu adalah untuk menghindarkan jemaat dari ajaran
sesat. Kedua, Paulus menyarankan pentingnya pembinaan bagi jemaat itu sendiri,
yaitu supaya jemaat terbangun. Beberapa saran untuk pembangunan dan pembinaan
jemaat adalah:
1) Kewajiban anggota jemaat dalam
hidup bermasyarakat [aya2:1-10],
2) Penyertaan Tuhan bagi jemaat
dalam melaksanakan tugasnya [2:11-15]
3) Tugas terhadap pimpinan dan
hubungan jemaat dengan sesama manusia [3:1-2]
4) Kehidupan yang terarah pada
Kristus dengan kelahiran baru [3:1-2]
5) Peringatan akan ajaran sesat
[3:9-11].
Titus 2:11-14
adalah bagian surat rasuli yang berisi nasihat bagi jemaat bahwa penyertaan
Tuhan bagi jemaat dalam melaksanakan tugas perutusannya dirasakan melalui karya
penyelamatan-Nya. Karya penyelamatan dari Allah menjadi nyata karena Kristus
Yesus. Ia adalah rahmat Allah itu [ayat 11].
Dalam kehadiran
Kristus, manusia
diperkenankan mengalami karya keselamatan Allah yang membawa pengharapan baru, yaitu ruang atau dimensi “syaloom” dalam
arti yang sepenuh-penuhnya mewujud dalam
kehidupan umat manusia di dunia ini. Inkarnasi Kristus telah menghadirkan dimensi
ruang hati
yang melegakan, membebaskan dan membuka suatu perspektif hidup yang baru.
Sehingga sangat tepatlah ketika rasul Paulus berkata: “Karena kasih karunia
Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata”.
Karena
Dia-lah, jemaat beroleh kekuatan untuk hidup suci. Paulus menyebut hidup suci
sebagai gaya hidup yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Ia mendidik jemaat
agar dapat meninggalkan kefasikan, keinginan-keinginan duniawi, hidup
bijaksana, beribadah. Hidup yang suci itu dilakukan dalam rangka membangun
kehidupan yang sesuai dengan kehendak Kristus sang sumber pengharapan [ayat
13].
Melalui peristiwa inkarnasi Kristus,
manusia dipanggil untuk menggeser dan
membuka sekat-sekat rohaniah yang menyebabkan ruang hati manusia dipenuhi (disesaki) oleh berbagai
macam kejahatan dan egoisme diri. Rasul Paulus juga berkata,“yang telah
menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan
untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin
berbuat baik”. Dialah
juru selamat yang penuh kasih yang mengajak umat mewujdukan kasih dengan rajin
berbuat baik kepada sesama manusia. Wujud inkarnasi Yesus adalah untuk
menyatakan kemanusiaan yang beradab. Hal itu terbukti dalam melalui penyerahan
diri-Nya yang utuh bagi dunia (ayat 14).
Panduan Dialog
Dalam Pemahaman
Alkitab ini, panduan dialog digunakan sebagai pengganti panduan diskusi. Dialog
merupakan upaya dari berbagai pihak untuk saling berbagi wawasan, perasaan dan
kisah-kisah kehidupan lain. Dalam dialog setiap orang didengar dan setiap
perasaan dihargai.
1. Ajak peserta mengucapkan sila
ke-dua Pancasila,”Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Menurut Anda, adakah
kaitan antara kemanusiaan yang adil dan beradab dengan kehadiran Yesus ke dalam
dunia?
2. Sebagai umat Kristen, tindakan
apa saja yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kemanusiaan yang adil dan
beradab di tengah masyarakat?
3. Kehadiran Yesus membawa
pengharapan dan optimisme umat akan masa depan. Apa optimisme Anda bagi masa
depan hidup bersama keluarga, gereja dan bangsa Indonesia?
Saran Penyampaian
1. Awali PA dengan mengajak
peserta berbincang tentang pengharapan. Apa jadinya bila tidak ada pengharapan
dalam diri seseorang atau bangsa?
2. Lanjutkan dengan mengajak
peserta membaca teks Titus 2:11-14. Berikan penjelasan dasar pemikiran dan
lanjutkan dengan pembahasan teks.
3. Usai penjelasan teks, ajak
peserta melakukan dialog sebagaimana ditulis dalam panduan dialog.